Banyak orang yang masih bingung dengan arti dari “Menulis Populer”. Sebagian orang juga masih menganggap menulis itu susah. Sebenarnya itu adalah hal gampang. Pada hari Jum’at (21/10/2011) yang lalu, di jurusan Sistem Informasi terdapat mata kuliah tamu. Mata kuliah ini adalah bagian dari mata kuliah KI (Keterampilan Interpersonale). Kuliah tamu ini di berikan oleh seorang dosen STIKOM Surabaya yang sudah sering menulis di kolom koran-koran ternama yaitu Rudi Santoso. Pak Rudi Santoso memberikan mata kuliah mengenai arti dan bagaimana caranya untuk menulis populer.
Pak Rudi Santoso menjelaskan bahwa menulis populer membutuhkan beberapa aspek. Aspek yang paling penting adalah jangan pernah “menyiksa” pembaca . Maksudnya sebagai penulis kita tidak boleh membuat para pembaca sulit untuk membaca dan memahami tulisan yang dibuat. Selain itu juga terdapat aspek-aspek penting yang harus diperhatikan (yang sederhana saja):
1. Menggunakan paragraf yang sederhana.
2. Kalimat baku dengan maksimal 15 kata setiap kalimatnya. Jika terlalu banyak maka akan membuat para pembaca menjadi susah untuk mengambil nafas ketika membaca).
3. Gunakan rumus yang sederhana saja seperti S-P-O-K.
4. Gunakanlah struktur tulisan seperti problem dan sebab.
5. Jangan gunakan istilah-istilah yang aneh pada tulisan agar pembaca lebih mudah untuk mengerti. Jika terpaksa menggunakan istilah-istilah pilihlah istilah yang populer.
Selain itu, Pak Rudi Santoso juga memberikan kuliah mengenai orientasi pembaca yaitu yang pertama berempati maksudnya sebagai penulis kita harus tahu betul siapa pembaca dari tulisan kita. Kedua, sama seperti aspek penting dari seorang penulis yaitu jangan “menyiksa” pembaca. Ketiga yaitu pahami bahwa pembaca sangat beragam. Lalu, yang terakhir adalah bereksperimen kecil. Maksudnya adalah jika kita membuat tulisan mengenai resep nasi goreng, maka kita harus memberikan tulisan itu langsung kepada penjual nasi goreng apakah mereka mampu memahami yang kita tulis atau tidak. Jika tukang nasi gorengnya paham dan rasa dari nasi goreng resep tersebut benar-benar enak maka kita berhasil menulis resep tersebut.
“Menghindari istilah asing” merupakan aspek yang tidak boleh dilupakan penulis. Ketika penulis terpaksa harus menggunakan istilah, gunakanlah istilah-istilah yang populer dan familiar dengan para pembaca. Jangan bersembunyi dibalik istilah asing untuk menutupi kekurangan dan sebagainya. Menggunakan banyak istilah asing itu dapat “menyiksa” pembaca.
Selain harus menghindari istilah asing, penulis juga harus menghindari jargon, singkatan, maupun akronim. Pengunaan yang berlebihan pada penulisan dapat menghambat proses komunikasi yang sedang berlangsung karena tidak semua pembaca memahami singkatan maupun jargon yang diberikan oleh penulis. Ada juga jargon-jargon yang biasa digunakan di media massa seperti PSK (Pelacur),Diamankan (ditangkap aparat), lapas (penjara), dan banyak lagi. Penggunaan akronim juga sering mengundang keambiguan contohnya saja sperti KKN.
Penulis juga harus mampu membawa emosi serta imajinasi dari pembaca dengan analogi-analogi yang sederhana dan alur cerita yang menarik. Sebenarnya langkah awal yang penting untuk menulisa yaitu dengan membaca!
Materi terkahir dari mata kuliah tamu ini adalah tips-tips untuk menulis opini. Pertama, penulis harus membuat kerangka tulisan sebelum membuat tulisan. Yang kedua, kenali gaya atau lingkup media yang akan dituju. Ketiga, sertakan data-data sederhana sebagai pendukung. Keempat, masukkan kutipan-kutipan singkat dari tokoh yang menulis hal serupa di media beberapa hari sebelumnya. Dan yang terakhir berikan beberapa data yang sedikit menjual.
No comments:
Post a Comment